Dinas Pariwisata Riau menetapkan Subayang sebagai 'Destinasi Wisata Terfavorit 2019'. Festival Terbaik tahun 2020 dan Destinasi Wisata Air Terfavorit tahun 2022. Selain makin dikenal, kawasan ini memang kian percaya diri dalam merespon iklim kepariwisataan.
Subayang Festival bakal digelar pada tanggal 15-17 Juli 2022 di Desa wisata Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Sound of Rimbang Baling menjadi tema Subayang Festival.
Tajuk tersebut dirasa memiliki spirit global festival. Menggambarkan aplikasi Bukit Rimbang dan Bukit Baling yang melatari Subayang, menghadirkan kultur yang selaras dengan alam.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Subayang Festival yang digelar rutin adalah sebuah upaya dalam mengutuhkan Subayang, menjaga alam dan memelihara kultur.
Festival ini melibatkan seluruh pihak berkompeten mulai dari tokoh adat setempat, pihak pemerintahan sampai Kementerian Pariwisata RI.
"Di Subayang kita akan menyaksikan kembali ragam kearifan lokal. Tradisi menghadirkan lubuk larangan misalnya, tak semata soal memelihara keberlangsungan biota. Namun, sekaligus menghadirkan filosofi, spirit dan inspirasi," kata Roni Rakhmat, Rabu (6/7/2022).
Diungkapkan dia, Subayang adalah gugus 16 desa adat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar. Sebuah negeri tua dengan peradaban yang terbentang sangat panjang. Historia Bukit Rimbang dan Baling plus daerahnya yang tercakup sebagai kawasan suaka menyebabkan Subayang sedemikian menarik.
"Air Terjun, liuk sungai, hamparan Bukit Rimbang dan Baling jadi saksi atas keteguhan memegang adat di tengah era yang terus berubah," ujar Roni.
Subayang dan Rimbang Baling sejatinya sedemikian identik. Bukit Rimbang dan Bukit Baling yang mengingatkan pada tragedi romusha itu menjadi latar atas Subayang.
Pemerintah telah menetapkan kawasan Bukit Rimbang Baling sebagai kawasan Suaka Margasatwa. Ekosistemnya juga diklaim mewakili ekosistem Sumatera.
"Tema lingkungan memang jadi salah satu topik menarik ketika kita membicarakan. Subayang. Godaan untuk mengubah hutan menjadi perkebunan sedemikian besar. Isu pembalakan liar juga belum benar-benar usai. Salah satu solusi adalah memperkuat Subayang sebagai kawasan wisata," ucap Roni.
Roni pun memahami, pariwisata memiliki dampak menstimulasi. Saling berkorelasi, naiknya jumlah kunjungan akan menghadirkan kantong-kantong perekonomian baru, membuka lapangan pekerjaan, dan keinginan kolektif dalam menjaga alam dan kultur. Demikian juga sebaliknya," ungkapnya.
Adapun maksud dan tujuan festival ini adalah, mempertahankan kultur lokal terhadap generasi yang akan datang, melestarikan seni dan kearifan lokal yang menjadi keseimbangan sebuah peradaban, events suport destinasi promosi destinasi wisata.
Kemudian, meningkatkan perekonomian masyarkat melalui produk ekonomi kreatif yang berkualitas, meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara, dan Ikut serta dalam menjaga kelestarian alam.
Menu Acara
1. Pacu Perahu Bagalah dan Semah
Pacu perahu bagalah adalah kegiatan berpacu dengan perahu yang dibantu alat tolak yang disebut galah. Di mana sebatang kayu panjang sebagai alat penolak atau pendorong perahu di air deras.
Bentuk lombanya adalah dalam satu aliran akan di adu dua perahu dengan masing-masing perahu diisi dua orang peserta yang akan mengendalikan perahu dearah melawan arus air. Lalu, dilanjutkan dengan semah sebagai bentuk rasa syukur masyarakat sekitar dengan alam dan lingkungan sekitarnya.
2. Pagelaran Seni dan Diskusi Tengah Sungai
Kegiatan ini menampilkan atraksi seni tradisi yang akan tampil di tengah-tengah sungai melibatkan puluhan penari dan pemusik. Dilanjutkan diskusi tengah sungai dengan tema "Subayang untuk Semua".
Menghadirkan narasumber tokoh pariwisata, penggiat lingkungan, tour and travel dan diikuti oleh peserta dan stakeholder Dunia Pariwisata.
3. Panen ikan lubuk larangan, pelepasan bibit ikan, dan sekaligus peresmian pencanangan festival sungai.
Pembongkaran lubuk larangan (panen) dan dilanjutkan sorenya dengan pelepasan bibit ikan di lubuk larangan (lokasi menyesuaikan desa yang dipilih sebagai tempat acara).
Pada acara ini akan disampaikan juga tentang festival sungai. Di mana setiap desa akan dibentuk kelompok kerjanya dan diberi waktu satu tahun untuk melakukan inovasi dan rehabilitasi terhadap sungai unggulan mereka. Sehingga tujuan sungai bersih, rindang dan lestari kedepannya dapat tercapai.
Selain itu juga dengan adanya festival sungai ini akan membuat anak-anak sungai yang menjadi sungai andalan para peserta akan tetap mengalirkan air jernih ke induk Subayang dan berpeluang untuk menjadi lokasi lubuk larangan baru.
4. Camping Seni 100 Tenda Dome dan Malam Pagelaran Budaya Masyarakat Rimbang Baling (Subayang-Bio)
Kegiatan ini menampilkan atraksi seni tradisi yang akan tampil di tengah-tengah sungai. Melibatkan puluhan penari dan pemusik dilanjutkan diskusi tengah sungai dengan tema "Subayang untuk Semua" dengan narasumber tokoh pariwisata, penggiat lingkungan, tour and travel dan diikuti oleh peserta dan stakeholder Dunia Pariwisata.
5. Fun Market
Menyuguhkan pameran produk UMKM unggulan masyarakat yang menjadi salah satu potensi lokal untuk promosi ekonomi kreatif serta terjadi peningkatan perekonomian masyarakat melalui transaksi jual beli.
6. Memanah ikan
Melengkapi eksotisnya di Sungai Subayang, panitia akan membawa peserta festival mengaru Sungai Subayang untuk menyelam lubuk larangan dimalam hari memburu ikan-ikan monster lubuk larangan
7. Semah Rantau
Puluhan kapal hias dan perahu masyarakat akan menyusuri Sungai Subayang membawa arak-arakan persembahan pada prosesi semah adat dan syukuran Desa Tanjung Belit
8. Field Trip Subayang
Seluruh wisatawan yang telah membeli paket wisata Subayang Festival akan dibawa menyusuri Sungai Subayang. Melihat keindahan alam benda sejarah dan tempat-tempat favorit yang ada di sepanjang Sungai Subayang, diantaranya, WWF Indonesia, Laboratorium Air Tawar, Camping Ground Pulau Sidu, Batu Belah, Jembatan Gantung, Air Terjun Batu Dinding. Tidak berhenti disana, wisatawan juga akan mengikuti sesi tubing dan body rafting di Jeram Sungai Subayang.***(Riau.go.id)
Posting Komentar