APH Diminta Bertindak, Masih Maraknya Praktik Mafia Pencurian Minyak Sawit Mentah (CPO) di Kota Dumai ?


Dumai, (potretperistiwa.com) - Tidak mungkin kasus pencurian CPO ini akan berdiri sendiri atau hanya sampai ke tangan sopir saja. Jika tidak ada penampung CPO ilegal, lalu sopir mau jual kemana CPO itu, Katakan ada penadah dan jika aparat mau bekerja serius, penadah bisa ditangkap cukup banyak sekaligus menutup peluang terjadinya pencurian komoditas nonmigas itu.


Khususnya pihak yang merasa dirugikan, dia menyarankan mereka untuk segera membuat laporan, pengaduan kepada pihak kepolisian agar penindakannya sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Perbuatan tersebut melanggar hukum dan merupakan tindak pidana pencurian.


Jalan Lintas Duri Dumai Bukit Kabur di wilayah Polres Kota Dumai diduga semakin marak dan tumbuh subur. Pertumbuhan penampung ilegal ini diduga semakin marak alias menjamur  jelas terlihat, namun, seolah-olah tak terjamah oleh hukum.


Kegiatan ilegal penampungan minyak mentah buah kelapa sawit Crude Palm Oil (CPO) yang  disebut 'kencing' CPO.


Pantauan Tem awak media ini di lapangan dan  ditambah dengan sejumlah informasi di lapangan bahwa usaha mafia Crude palm Oil CPO  beroperasi aman-aman saja pada Jumat (26/5/2023).


Bisnis  ini semakin marak seiring bertambahnya jumlah PKS yang setiap hari memproduksi cairan Crude Palm Oil ( CPO ) yang bernilai tinggi, Hal ini turut memantik niat jahat sekelompok orang membuka peluang bisnis ilegal nya.


Salah satu karyawan, lebih dikenal lagi, tukang jaga mobil  tangki Palm Oil CPO Yang mau masuk ke dalam gudang alias ilegal itu, berasil di konfirmasi oleh Tim media ini. Yang punya gudang CPO ini pak Raja gultum / pak kembar) bang," pungkasnya.


Memang dampak penampungan ilegal ini tak terlalu besar pengaruhnya terhadap penurunan kualitas produksi CPO‎ dalam negeri. Tapi citra mutu produk CPO asal Indonesia menjadi buruk. Apalagi maraknya jual beli CPO untuk di ekspor di pasar gelap.


Dimulai dari lokasi penampungan. Ada yang berlokasi dipinggir jalan lintas yang disamarkan dengan warung kopi ,"dan dibelakangnya ditutupi tenda agar kolam CPO tak mudah dilihat. Ada juga yang memilih tersembunyi, namun tak jauh dari jalan lintas, Selain membuat bak atau kolam, ada yang memakai drum untuk menampung plm Oil CPO," pungkasnya lagi.


Selanjutnya mobil tangki CPO diangkut dari PKS yang ada di beberapa wilayah di Riau. Ada yang bertujuan ke Kota Dumai, dan ada juga ke Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara.


Sebutnya lagi,"sebuah lokasi penampungan alias kolam baru dibuka, lalu,‎ kaki tangan' alias anggota ‎si 'mafia' mulai beraksi di pinggir jalan. yang biasa disebut tukang jaga mobil tangki CPO Yang mau masuk ke dalam gudang alias ilegal itu, mulai beraksi. "Para supir tangki CPO mulai di panggil, dan dibujuk agar 'kencing' disitu," beber nya  kepada Tim media ini.


Selain kolam, modus lainnya dengan ‎cara pemindahan langsung dari tangki CPO ke truk berisi drum. Rata-rata tiap drum berkapasitas 100 hingga 160 kilo. Modus ini dipakai agar mudah berpindah ungkapnya.


Salah satu Masyarakat Bukit Kapur berharap kepada Bapak Kapolda Riau dan Kapolres kota Dumai untuk segera menindak lanjut para cukong-cukong Mapia ilegal kencing minyak Crude Palm Oil CPO.***(Ros).

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama