Berikut Tradisi Unik Warga Maninjau Sambut Hari Raya Idul Fitri


Oleh : Refi Refina Mahasiswi UIN Suska Riau, email : refirefina55@gmail.com/082383461512)


Maninjau, (potretperistiwa.com) - Berbagai Daerah memiliki keunikan dan budaya tersendiri untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Berbagai kegiatan dikemas masyarakat sekedar untuk memberikan rasa bahagia saat datangnya hari raya tersebut.


Seperti yang dilakukan warga Maninjau, untuk Melepas Kerinduan para Orang Rantau dengan  Kampung Halamannya agar bermudik saat lebaran, mereka menggelar kegiatan yang dinamakan Rakik - Rakik.


Rakik - Rakik merupakan salah satu tradisi anak Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, dalam memeriahkan malam takbiran jelang Hari Raya Idul Fitri.


Dimana hal itu dilakukan oleh Para pemuda dari masing-masing kejorongan di Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat setiap menyambut Idul Fitri 1443 Hijriyah dengan tradisi rakik-rakik yang terbuat dari bambu dan dipasang lampu untuk memeriahkan malam takbiran pada Minggu (1/5) malam.


Tradisi rakik-rakik yang dilakukan  malam Idul Fitri sebagai tradisi warisan masyarakat salingka Danau Maninjau. Rakik ini  itu dihiasi dengan berbagai dekorasi dan diberi lampu, sehingga menjadi menarik dilihat, dan bagi orang yang membuat rakik menjadi suatu nilai estetika.


Ini menjadi kebiasaan masyarakat yang tidak tau dengan batasan usia, baik  pemuda, orang tua dan perantau yang pulang kampung.


Ketua Pemuda Jorong Bancah, Nagari Maninjau, Romi Pasla di Maninjau baru - baru ini mengatakan, dengan kegiatan tersebut merupakan suatu kebahagiaan kami adalah di saat perantau pulang, bisa menikmati keindahan karya seni rakik ini dan membuat mereka senang dan bahagia.


" Kerinduan kampung halaman terobati dengan tradisi rakik-rakik ini. Kesan ini jelas akan selalu menjadi obat rindu dan memberi kesan terindah saat hendak kembali ke rantau " ujar Romi.


Disampaikan Romi bahwa mereka yang di kampung akan bersemangat apabila orang rantau bahagia melihat apa yang kami berikan”.


"Tradisi ini bisa menarik banyak pengunjung wisata ke daerah itu dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Untuk itu, tradisi tersebut perlu dikemas sebaik mungkin ke depannya. Semoga tahun berikutnya bisa lebih bagus dan orang yang di rantau bisa pulang untuk meramaikan"pungkas Romi.***

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama