Kamsol Komitmen Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat


 

Kampar, (potretperistiwa.com) - PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M, berkomitmen penuh meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua berbasis desa, Pengukuhan Desa Pendidikan menjadi tonggak baru dalam upaya meraih SDG's Desa pada 2030 melalui program Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan dan Pendidikan (Derappp). Sebanyak 87 Kepala Desa yang menemukan dan melaporkan Anak Tidak Sekolah (ATS) sampai 20 Desember 2022 antusias menerima langsung Sertifikat Desa Pendidikan dari PJ Bupati Kampar (26/12/2022).   


"Desa Pendidikan dalam konteks Derap tidak hanya fokus pada pemerataan akses warga usia sekolah kembali belajar. Kami juga mendidik para perempuan  dan pemuda penggerak Derap mendapatkan kesempatan belajar sepanjang hayat sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Keluarga dengan anak penyandang disabilitas pun tak perlu khawatir karena kami tersedianya menjamin pendidikan inklusif dan merata, " ujar Kamsol setiba di Batu Tilam Cottage (10/12/2022). 


Sesuai arahan PJ Bupati, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kampar menyiapkan pendidikan yang inklusif dan merata di setiap kecamatan. 


"Kami sudah mendata 530 dari 1147 anak berkebutuhan khusus DI kampar,  _by name by address by location_. Guru Pembimbing Khusus (GPK) di SD dan smp penyelenggara pendidikan inklusif akan mendapat tambahan sebesar Rp500.000 per bulan. Kami sedang mengajukan alokasi anggarannya. Kami akan memfasilitasi 1 SD dan 1 SMP menerapkan pendidikan inklusif dengan menerima anak-anak berkebutuhan khusus di setiap kecamatan pada 2024. Sementara itu untuk ATS yang tidak mampu kami sediakan makanan tambahan dan seragam. Kami juga bekerjasama dengan multipihak termasuk Sigap Kerlip Indonesia dalam upaya Mesra Beriman ini, "kata Drs. H. Aidil, S.H., M.H.I, plt Kepala Disdikpora dalam sambutannya pada acara Sarasehan Giat Desa Pendidikan Menuju Derappp (26/12/2022). 


Pendidikan Inklusif dan Merata Untuk Semua


Upaya PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M  untuk meningkatkan mutu pendidikan sejalan dengan tujuan SDG's keempat yang menyatakan pada 2030 menjamin kualitas pendidikan inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan  belajar sepanjang hayat untuk semua.  


Program dan kebijakan pendidikan Kampar di masa pemerintahan Kamsol diarahkan untuk mencapai 10 target untuk mencapai tujuan SDG's keempat, yakni: 


4.1 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada capaian pembelajaran yang relevan dan efektif. 


4.2 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar. 


4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas. 


4.4 Pada tahun 2030, meningkatkan secara signifikan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknik dan kejuruan, untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak dan kewirausahaan. 


4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan. 


4.6 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua remaja dan proporsi kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan literasi dan numerasi. 


4.7 Pada tahun 2030, menjamin semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan, termasuk antara lain, melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan non kekerasan, kewarganegaraan global dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya terhadap pembangunan berkelanjutan. 


4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah penyandang cacat dan gender, serta menyediakan lingkungan belajar yang aman, anti kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua. 


4.b Pada tahun 2020, secara signifikan  memperluas secara global, jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil, dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, program teknik, program rekayasa dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya. 


4.c Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui kerjasama internasional dalam pelatihan guru di negara berkembang, terutama negara kurang berkembang, dan negara berkembang kepulauan kecil. 


Alih-alih sibuk menebarkan narasi _learning loss_ selama  pandemi, Kamsol  yang menerima tugas sebagai  PJ Bupati Kampar dari Mendagri selaku Kepala Dinas Pendidikan Riau,  fokus pada upaya untuk meningkatkan pendidikan sepanjang hayat untuk semua sebagai basis dalam pencapaian 17 target SdDG's Desa lainnya pada 2023. 


Pembelajaran konvensional yang bersifat satu arah di Indonesia sejak 1990 gagal total dalam menstimulasi perkembangan intelektual peserta didik (Bjork, 2005). Riset SMERU institute bahkan menunjukkan  bahwa hasil belajar anak Indonesia pada 2014 lebih rendah dari tahun 2000. Menyadari hal ini, Kamsol segera melakukan gesa pendidikan inklusif dan merata. Upaya terprogram terkait literasi, numerasi, dan pendidiikan karakter  terus ditingkatkan sejalan dengan kebijakan merdeka belajar. 


"Saya sudah bertemu dengan vice president PHR. Beliau setuju mendukung Gerakan Nasional tuntas Matematika (Gernas Tastaka) yang diusulkan sahabat kami, Mas Nanang. Peningkatan kompetensi matematika sangat penting dalam menyiapkan generasi emas di era 5.0 society. Hal ini mendorong kami untuk melaksanakan Program Gasing bersama Prof Yohanes Surya. Sementara itu untuk meningkatkan budaya ilmiah di sekolah, kami menyiapkan program School Based Research dengan BRIN, "pungkas PJ Bupati Kampar.***


Sumber : Yanti Sriyulianti, (Yayasan Sigap Kerlip Indonesia)/Diskomimfo KPR

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama