Kampar Utara, (Potretperistiwa.com) - Permintaan masyarakat Dusun Sangkar Puyuh Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara agar daerahnya dilakukan fogging (pengasapan), karena salah satu warga di daerah tersebut positif terserang Demam Berdarah Dengue (DBD), ternyata tidak serta merta bisa dikabulkan pihak Dinas Kesehatan (Diskes) atau puskesmas yang ada di daerahnya. Pasalnya pihak Puskesmas Kampar Utara beralasan tidak ada anggaran untuk melakukan Fogging.
" Kemarin sudah kami sampaikan sama salah satu petugas Puskesmas Kampar Utara saat turun melihat kondisi warga yang positif DBD, namun kata mereka untuk fogging biayanya mahal, Puskesmas tidak ada anggaran ” Ujar Ft salah satu Warga pada Selasa (21/2/2023) kepada media ini.
Dikatakan Ft, mereka turun ke Dusun Sangkar Puyuh dan menyuruh warga sekitaran untuk gotong royong membersihkan pekarangan rumah masing - masing, kalau untuk fogging sudah kita sampaikan tapi tak ada anggaran dan mereka menyuruh sampaikan ke pihak Desa agar bantu melalui anggaran Desa, katanya.
Ketua RT 003 Zulhermis, ketika ditanyakan terkait salah satu warga terkena Penyakit DBD membenarkan hal tersebut. Menurutnya Warga atas nama Murti Permata Sari positif DBD setelah dibawah ke RSUD Bangkinang dan dari hasil Labor dia Positif DBD, katanya
Dikatakan Zulhermis, terkait informasi tersebut sudah kita sampaikan ke Bidan Desa agar turun dan mengambil sikap agar masalah DBD ini tidak sampai meluas, dan secepatnya di antisipasi, namun harapan warga untuk dilakukan Fogging atau pengasapan tidak terlaksana karena kata orang Puskesmas biaya yang cukup besar sementara Puskesmas tak memiliki biaya untuk itu, ungkapnya.
Sementara itu Jon Herman selaku Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Peduli Hukum dan Penyelamatan Lingkungan (LSM KPH - PL) DPD Kabupaten Kampar dimintai tanggapan terkait Penyakit DBD tersebut meminta pihak Pemerintah melalui Dinkes dan Puskesmas setempat agar lebih tanggap terkait penyakit DBD ini, apalagi sudah memasuki musim penghujan.
" Pemerintah harus tanggap, jangan hanya turun ke lapangan tapi tak berbuat apa - apa ” cetus Jon.
Diungkapkan pria kelahiran Kabupaten Kampar ini, agar jangan sampai kasus DBD meningkat, apalagi sudah ada yang positif, selain itu pihak Dinkes dan Puskesmas juga harus lakukan sosialisasi kepada masyarakat agar warga bisa menggerakkan 3M (Menguras, Menutup dan Mendaur ulang), dan juga memberikan bantuan - bantuan berupa obat - obatan baik untuk dimasukan kedalam Sumur sebagai membunuh jentik - jentik nyamuk, serta dilakukan Fogging untuk antisipasi penyebaran DBD, Harapnya.
Namun sampai berita ini diterbitkan Redaksi Kepala Puskesmas Kampar Utara belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut.***(Rd).
Posting Komentar