Lhokseumawe, (potretperistiwa.com) - Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Malikussaleh (Unimal) kembali mencuri perhatian lewat inovasi ramah lingkungan bertajuk DualAct Filter, produk penyaring udara aromatik multifungsi yang mampu menyerap polutan sekaligus mengusir nyamuk. Inovasi ini kini menjadi salah satu contoh nyata kreativitas mahasiswa Aceh dalam menjawab persoalan lingkungan dan kesehatan masyarakat, (16/10/2025).
Tim pengembang yang diketuai oleh Icha Irnanda, bersama anggota Mila Rahmadhani, Sulistiyani Nainggolan, Iwan Najmi, dan Naufal Hisyam Pakpahan, sukses mewujudkan produk tersebut melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) 2025, di bawah bimbingan Dr. Muhammad, S.T., M.Sc.
Produk DualAct Filter dikembangkan dari limbah serbuk gergaji kayu yang diolah menjadi adsorben alami beraroma khas. Inovasi ini hadir dalam tiga varian unggulan: Citrus Fresh, Lavender, dan Lemongrass, yang terbukti efektif menyegarkan udara serta mencegah penyebaran nyamuk di lingkungan rumah.
“Kami ingin menghadirkan solusi sederhana tapi berdampak besar — mengurangi limbah kayu sekaligus menjaga kesehatan masyarakat,” ujar Icha Irnanda, ketua tim DualAct Filter.
Produk ini telah diperkenalkan di berbagai kegiatan besar seperti Ahad Festival Lhokseumawe, Pasar Batupath Timur, EXPO Engineering Fakultas Teknik, PKKMB Universitas Malikussaleh, serta Chemical Engineering Freshman Orientation (CEFO).
Respons masyarakat dinilai sangat positif, banyak yang mengapresiasi karena produk ini menawarkan manfaat ganda dengan bahan dasar alami.
“Masyarakat cukup antusias. Mereka bilang produk ini unik dan aromanya bikin nyaman, apalagi tanpa bahan kimia,” ujar Mila Rahmadhani, anggota tim.
Kini, tim DualAct Filter juga telah menjalin kemitraan dengan pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pemasaran. Melalui kolaborasi ini, produk mahasiswa Unimal tersebut mulai dipasarkan secara langsung dan digital melalui media sosial dan platform e-commerce seperti TikTok dan Shopee.
“Kami berharap DualAct Filter bisa menjadi produk khas Aceh yang dikenal nasional, bahkan bisa bersaing di pasar industri kreatif Indonesia,” tutur Sulistiyani Nainggolan.
Sementara itu, dosen pembimbing Dr. Muhammad, S.T., M.Sc. mengapresiasi pencapaian mahasiswanya.
“Inovasi seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa Unimal tidak hanya berpikir akademis, tapi juga mampu menghasilkan karya berkelanjutan yang punya nilai ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian lingkungan, DualAct Filter menjadi simbol kreativitas generasi muda Aceh yang siap bersaing di level nasional — membawa harum nama Universitas Malikussaleh dan Provinsi Aceh di kancah inovasi Indonesia.****
Posting Komentar