Kampar, (potretperistiwa.com) - Suasana khidmat dan penuh perenungan menyelimuti Masjid Al Azhar Dusun Sangkar Puyuh Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara saat pelaksanaan salat Jumat pekan ini. Perhatian Jamaah tertuju pada sosok Ustadz Cahaya Ravaiel seorang santri dari Pondok Pesantren Darul Fatah Dusun Teratak Padang Desa Sendayan Kecamatan Kampar Utara yang didaulat menjadi Khatib. Dengan suara lantang dan penuh penghayatan, ia membawakan khutbah bertema mendalam: "5 Kali Kuburan Memanggil Manusia dalam Satu Hari."
Tema yang diangkat santri muda ini bukanlah cerita fiksi, melainkan sebuah refleksi keagamaan yang diambil dari riwayat ulama, yang menjelaskan tentang seruan-seruan kubur kepada manusia setiap hari, sebagai pengingat akan kematian dan persiapan bekal akhirat.
Dalam khutbahnya, Ustadz Cahaya Ravaiel menjabarkan lima seruan tersebut dengan lugas, mengajak seluruh Jamaah merenungkan bekal yang telah disiapkan:
Seruan kubur pertama "Aku adalah rumah kesendirian, bawalah teman dari dunia!" Seruan ini diartikan sebagai ajakan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, yang kelak akan menjadi sahabat setia di alam kubur.
Kedua "Aku adalah rumah kegelapan, bawalah cahaya dari dunia!" Santri ini menekankan pentingnya salat malam (Tahajud) agar Allah SWT menerangi gelapnya kubur.
Ketiga "Aku adalah rumah tanah, bawalah alas tidur dari dunia!" Ia menjelaskan bahwa alas tidur terbaik adalah amal saleh dan perbuatan baik yang dilakukan semasa hidup.
Keempat "Aku adalah rumah ulat dan binatang buas, bawalah penawarnya!" Penawar yang dimaksud adalah mengucapkan Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) dalam setiap keadaan, memohon perlindungan Allah.
Kelima "Aku adalah rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, bawalah jawaban dari dunia!" Seruan kelima ini menjadi penutup yang menghunjam, mengingatkan jemaah untuk memperbanyak kalimat Tauhid (La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah) sebagai kunci keselamatan saat diinterogasi malaikat.
Jamaah salat Jumat terlihat menyimak dengan khusyuk. Beberapa di antaranya bahkan terlihat mengusap air mata, terhanyut oleh pesan spiritual yang disampaikan dengan matang oleh Ustadz Cahaya Ravaiel meskipun usianya masih muda.
"Ini khutbah yang luar biasa. Sangat relevan dan menyentuh hati, mengingatkan kami untuk tidak lalai dengan kehidupan dunia," ujar Eki salah seorang Jamaah usai salat.
Penampilan Ustadz Cahaya Ravaiel sebagai Khatib tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Pondok Pesantren Darul Fatah Kampar tetapi juga menjadi bukti nyata regenerasi ulama dan Dai muda yang siap menyampaikan dakwah dengan tema-tema yang kuat, mengajak umat Islam kembali merenungi hakikat kehidupan dan kematian.****
Posting Komentar