Upacara Satria Sancaya Karya Dhika Angkatan 51 di Lapas Nusakambangan Resmi Ditutup


 

Cilacap, (potretperistiwa.com) - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Irjen Pol. Reynhard SP Silitonga resmi menutup kegiatan Alumni Poltekip Angkatan 51. Penutupan ditandai dengan Upacara Satria Sancaya Karya Dhika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus (High Risk) Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan, Jumat (27/8)


Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Irjen. Pol. Reynhard SP Silitonga, PLT. Kadiv Pas Kum Ham Kanwil Jateng, Suprianto, Dir Kamtib Pemasyarakatan, Abdul Aris, Direktur Pelayanan Tahanan dan Direktur Pelayanan Kesehatan. 


Hadir pula, Kasdim 0703/Cilacap, Mayor lnf Abdul Asis Lallo, Kaurlit Lanal, Kapten Laut (P) Tri Budi Gunawan, Wakapolres Cilacap, Kompol Suryo Wibowo, Kepala Pangkalan Kopassus, Kapten Inf Lukman, para Kepala Lapas Nusakambangan, para pegawai serta alumni Politeknik Pemasyarakatan angkatan 51.


Dalam amanatnya, Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham  RI, Irjen. Pol Reynhard SP Silitonga mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada Alumni Poltekip Angkatan 51 karena telah berhasil mengikuti program Satria Sancaya Karyadhika dengan baik. 


Pada kegiatan ini, Alumni Poltekip dibagi menjadi 10 kelompok. Para peserta dikenalkan tugas dan fungsi petugas Pemasyarakatan pada UPT Pemasyarakatan se-Nusakambangan. Kiranya ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh, dapat menjadi bekal untuk penugasan selanjutnya. 


"Satria Sancaya Karyadhika merupakan sebuah komitmen yang dilakukan oleh institusi pemasyarakatan untuk terus berbenah diri dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusianya," kata Irjen. Pol Reynhard SP Silitonga. 


Hal ini penting untuk dilaksanakan mengingat pemasyarakatan sebagai bagian penting dari criminal justice system harus memiliki aparatur yang memiliki kompetensi khusus untuk menghadapi tantangan dalam penegakkan hukum di Indonesia. 


Peningkatan kompetensi petugas pemasyarakatan, Lanjut Reynhard, merupakan sebuah keniscayaan, karena pemasyarakatan memiliki karakteristik tugas dan fungsi yang 'unik dan spesifik” serta dengan tantangan yang beragam. 


"Pemasyarakatan harus melakukan mindset shifting karena saat ini kita harus bergerak mulai dari tahap pra adjudikasi sampai post adjudikasi, bahkan pemasyarakatan dituntut untuk membangun sebuah komunitas dimasyarakat," ujarnya. 


Menurutnya, ini sebagai akses reintegrasi yang dapat menerima para narapidana yang telah selesai menjalani masa pidananya ditengah era transformatif yang turut dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19 sangat penting rasanya untuk menjadi pribadi yang adaptif. 


"Tantangan yang akan kita hadapi akan terus meningkat dan berubah setiap saat seiring dengan perubahan kondisi global yang bergerak sangat dinamis," tandasnya. 


Oleh karenanya, ia menghimbau kepada para generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet kepimpinan Pemasyarakatan untuk selalu meng-upgrade kemampuan diri agar memiliki akar yang kuat sehingga tidak mudah roboh jika diterjang angin zaman yang kencang. 


Irjen. Pol Reynhard SP Silitonga berharap kegiatan ini dapat kembali menggugah semangat kita semua dalam mewujudkan nilai-nilai luhur pemasyarakatan sebagai bentuk pengabdian kepada nusa dan bangsa. 


"terus bersemangat untuk bekerja lebih keras dan penuh dedikasi serta memiliki komitmen untuk menjaga integritas," tutur nya ***(Afison Manik/Kusnanto)

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama