Setitik Noda Supir Bus Lintas

Keterangan Foto : Ilustrasi/Nett


Curhat Khusus Dewasa

"Bagian...1 (kesatu)


Kukisahkan cerita ini bukan untuk ditiru atau agar dialami pembaca tetapi sekedar untuk diketahui bahwa setiap jalan hidup manusia serupa tidak sama  bahkan terkadang jauh berbeda hanya tergantung bagaimana cara menjalaninya saja.


Namaku sebut saja Andini ( samaran ) usia belum genap 34 tahun  dan  sudah melahirkan dua anak perempuan dari suamiku  yang bekerja sebagai supir bus lintas Medan - Jakarta,oleh karena itu saya dan abang Murdianto (42)  jarang serumah sehingga tiada  terpungkiri dinginnya angin malam kunikmati sendiri  tetapi masih beruntung sepinya hari tidak  terasa karena dua adik iparku Amdre (17) yang masih SMU dan Anisa (12) tinggal se-rumah bersama kami sehingga  dapat menemaniku menjalani hidup saat ayah dari kedua anakku pergi bekerja.


Sepuluh tahun keadaan bahtera rumah tanggaku harmonis dan perekonomian sangat mencukupi karena saya juga punya usaha menjahit  pakaian wanita dan adik iparku Andre sangat peduli saat aku sibuk menerima tempahan baju,dari mengantar jemput tempahan hingga memperhatikan keadaan anakku, lelaki bujang itu dapat diandalkan ditambah Anisa yang sudah mandiri dalam urusan bersih bersih rumah.


Namun sayangnya awal  cobaan datang juga memasuki tahun berikutnya saat di malam hari melalui pesan HP ku nomor yang kukenal  dari supir dua abang  Murdianto mengirim foto perempuan  cantik  menggandeng suamiku  melihat itu dadaku terasa sesak apalagi biasanya rutin seminggu pulang berikan belanja dan  nafkah batinku  pada malam hari tetapi akhir-akhir ini kusadari pasangan pelepas birahiku ini dua minggu hingga sebulan   sekali baru pulang.


Hatiku panas jadinya di mataku terbayang suamiku mengecup kening wanita muda di gambar itu,terbakar amarah cemburu selanjutnya ku bel balik nomor HP rekan kerja ayah dari kedua anakku ini namun tidak diangkatnya karena penasaran berkali kali saya hubungi kembali tidak mengangkat bahkan karena terus saya bel kali ini nomor HP pria tersebut tidak aktif lagi.


Malam itu hatiku galau perasaan marah dan api cemburu menyatu di ragaku lalu ku hubungi ke HP bang Anto tetapi tidak aktif juga  kemudian ku coba memejamkan mata  namun tidak mau dibawa tidur kali ini pesan lewat Whatshaap dari  Rudi   kondektur suamiku itu..


" Lain kali kuhubungi lagi mbak, , tapi jangan sebut nama saya...jadikan rahasia agar infonya akurat...mat tidur !",sebutnya lewat pesan android.


Menanggapi hal itu,aku diam seribu lisan , namun di kalbu aku bersuara  apakah kurangnya aku ini? ,kurang cantik kah aku ini? atau sudah kah tubuhku sudah tidak menarik nafsu suamiku lagi ?,...apa yang harus kuperbuat...akan kah aku harus minta cerai? Ahhh...aku bingung  memikirkan nya.


Malam itu di pembaringan sepi hatiku menjerit membayangkan suami  dengan kekasih barunya bercumbu mesra  , sementara  di sini aku digigit rasa rindu,kemanakah harus kulampiaskan kekurangan nafkan batinku ini? Akan kah kurebut kembali  ayah dari kedua anak ku  kepelukkan ku atau ku jalani- jalanku  dan ku mainkan - mainku juga? Ahhh...entahlah! .....(bersambung...bagian 2) 


Kisah ini diceritakan narasumber kepada Media Infoterverifikasi.com ...

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama