Petani Menjerit APKASINDO Duri Gelar Aksi Protes Harga Sawit


 

Duri, (potretperistiwa.com) - Sejumlah pengurus Apkasindo di wilayah Duri yang di komandoi oleh Harinto (Anto Toreng) dan Robbet Manullang serta Syamda, Rosmawati S, Pipit Lestari, Hendri H, bersama Petani mereka berkumpul dihalaman kantor Camat Mandau pada Selasa (17/05/2022) untuk menggelar aksi demontrasi protes harga sawit yang anjlok. 


Aksi unjuk rasa Gabungan Apkasindo Kecamatan Pinggir, Kecamatan Tualang Mandau, Bathin Solapan, Mandau serta sejumlah Petani Sawit, yang di kawal oleh Personil Polsek Mandau, membentang banner sepanduk di halaman kantor Camat Mandau, dan menyampaikan orasi-orasinya di hadapan petugas Pemerintahan Kecamatan dan Kepolisian, untuk bisa tersampaikan aspirasinya kepada Pemerintahan Pusat, Kabinet Indonesia kerja di bawah kepemimpinan Presiden Jokowidodo. 


Massa Petani Sawit setelah menggelar aksi demontrasi yang diwakili oleh beberapa pengurus Apkasindo, Harianto menyampaikan kepada sejumlah rekan-rekan media yang hadir pada saat itu, kami merasa sangat prihatin dengan kondisi petani sawit hari ini, Petani Sawit sudah menjerit tapi Pemerintah belum juga mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, dengan adanya larangan ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO), hal ini telah membuat anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan merugikan para petani. 


" Hari ini kami kalangan Petani Sawit mendesak Presiden Joko Widodo harus melindungi Petani Sawit yang terkena dampak turunnya harga sampai 70 persen " ujarnya.


Narasi yang sama juga disampaikan oleh pengurus Apkasindo lain diantaranya Syamda dan Robet Manullang mengatakan, kami yang mewakili seluruh Petani Sawit merasa sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah ini, kami meminta Pemerintah Pusat untuk segera harus mengembalikan harga TBS sesuai Tahun tanam Sawitnya, dan juga kami mendesak Pemerintah untuk segera menurunkan harga Pupuk yang selangit juga harus di sesuaikan dengan standart harga Petani Sawit,"harapnya lagi.***(Amir).

Print Friendly and PDF

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama