Semarang, (potretperistiwa.com) - Kementerian Agama (Kemenag) memberi edukasi tentang bahaya praktik perkawinan anak kepada ratusan pelajar madrasah dan sekolah.
Mereka berasal dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Semarang, MAN 2 Semarang, dan sejumlah SMA di Semarang. Edukasi tersebut dilakukan melalui Seminar Cegah Kawin Anak, Kamis (19/9/2024).
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Cecep Khairul Anwar mengatakan, pendidikan adalah kunci utama untuk mencegah perkawinan anak.
"Kesadaran publik dan pendidikan adalah kunci utama dalam pencegahan perkawinan anak. Kami berkomitmen meningkatkan pemahaman masyarakat tentang risiko perkawinan anak serta memastikan akses pendidikan yang setara," ujar Cecep.
Ia juga mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga pendidikan dalam sosialisasi bahaya kawin anak.
"Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar dampak positif yang dapat dirasakan. Kerja sama lintas sektor menjadi fondasi kuat dalam memerangi praktik perkawinan anak," tambahnya.
Cecep menjelaskan, Kemenag telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah perkawinan anak, salah satunya melalui pembinaan kepada siswa-siswi madrasah. Para pelajar tersebut dilatih untuk menyebarkan pesan tentang bahaya nikah dini dan menginspirasi teman-teman sebaya, sehingga dapat menjadi agen untuk mencegah perkawinan anak.
"Anak-anak ini akan menjadi influencer yang menyampaikan pesan pencegahan perkawinan anak, sekaligus membangun kepercayaan diri mereka," jelas Cecep.
Program ini diharapkan dapat menciptakan jaringan kampanye antar pelajar madrasah di berbagai provinsi, dengan dukungan lembaga lain. Cecep berharap, upaya ini menjadi langkah strategis dalam membentuk generasi muda yang berkualitas.****
Posting Komentar