Kampar Kiri, (PotretPeristiwa.com) - Pegawai perusahaan di Kabupaten Kampar, Riau, berinisial LU (29), ditangkap polisi setelah nekat menggelapkan uang perusahaan lebih dari Rp1,1 miliar. Uang itu diketahui ditransfer ke akun trading online miliknya di aplikasi Olymptrade.
Pelaku yang merupakan warga Desa Kebun Durian, Kecamatan Gunung Sahilan, ditangkap Unit Reskrim Polsek Kampar Kiri pada Selasa (14/10/2025) usai dilaporkan oleh korban, Anton (46), yang juga direktur perusahaan tempatnya bekerja, PT Rafabil Buana Mandiri.
"Setelah mendapat laporan dan melakukan penyelidikan, pelaku langsung kami tangkap bersama barang bukti berupa ponsel dan tujuh lembar rekening koran Bank Sinarmas," ujar Kapolsek Kampar Kiri Kompol Rusyandi Zuhri Siregar, mewakili Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan S, Rabu (15/10/2025).
LU yang menjabat sebagai administrasi umum di perusahaan tersebut memiliki akses terhadap keuangan dan dokumen penting perusahaan, termasuk rekening giro di Bank Sinarmas. D
Dalam kurun waktu 8 September hingga 13 Oktober 2025, pelaku melakukan 25 kali transaksi dari rekening perusahaan ke akun Olymptrade-nya senilai Rp581 juta lebih.
Tak berhenti di situ, pada 13 Oktober 2025 dini hari, ia kembali mentransfer Rp532 juta lebih dari rekening perusahaan ke rekening pribadinya di Bank BCA. Semua dilakukan tanpa sepengetahuan direktur.
Korban mulai curiga saat menanyakan saldo perusahaan yang tidak kunjung masuk, padahal uang tersebut akan digunakan untuk membayar gaji karyawan.
"Pelaku sempat beralasan ada gangguan jaringan sistem bank. Namun setelah korban menghubungi pihak Bank Sinarmas, ditemukan transaksi besar ke rekening atas nama pelaku," jelas Kompol Zuhri.
Setelah dikonfrontasi, LU akhirnya mengakui seluruh perbuatannya. Ia mengaku menggunakan uang perusahaan untuk bermain trading online dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat.
Akibat aksinya, perusahaan mengalami kerugian mencapai Rp1.114.179.188.
"Pelaku sudah kami amankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Kapolsek Kampar Kiri.
Polisi kini tengah mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini serta menelusuri aliran dana hasil penggelapan.***(SP)
Posting Komentar